Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Sementara tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun.
Hampir sepertiga dari waktu kita, digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Jumlah waktu tidur yang baik
Terdapat beragam pendapat tentang berapa lama idealnya seseorang terlelap. Masing-masing memiliki alasan. Meskipun demikian, ada juga yang mencela kebiasaan tidur sebentar, namun ada pula yang sebaliknya. Institusi American Cancer Society (ACS) yang bekerja sama dengan UCSD (University of California San Diego) melakukan penelitian tentang korelasi waktu tidur dan tingkat kematian menyatakan bahwa orang dengan kebiasaan tidur lebih dari delapan jam sehari cenderung memiliki risiko tinggi untuk meninggal dengan cepat. Orang yang tidur delapan jam sehari dalam penelitian tersebut dikatakan memiliki risiko 12% meninggal lebih cepat. Risiko meningkat menjadi 17% pada orang-orang yang tidur sembilan jam sehari dan risiko lebih besar yaitu 34% terjadi pada orang-orang yang tidur sepuluh jam sehari.
Jam tidur yang normal bagi manusia sangat bervariasi dari dua jam sampai dua belas jam sehari. Lalu, berapakah waktu ideal dibutuhkan manusia untuk tidur? Merujuk dari hasil penelitian di ACS di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidur tujuh jam sehari adalah yang terbaik, termasuk di dalamnya porsi tidur siang. Sejauh ini terbukti sangat aman tidur hanya tujuh jam sehari. Begitu juga tidak terjadi masalah jika tidur kurang dari tujuh jam, misalnya tidur enam jam atau lima jam sehari. Profesor Daniel F. Kripke, guru besar Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas California, Amerika Serikat sekaligus spesialis peneliti perilaku tidur manusia, menegaskan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan tidur rata-rata enam setengah jam sehari agar menjadi yakin bahwa kebiasaan tidurnya adalah cukup, dan tidak perlu menambahkan jam tidur lagi.
Posisi tidur terbaik
Posisi tidur terbaik adalah dengan bertumpu pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan). Posisi tidur tersebut lebih menyehatkan dari pada tiga posisi yang lain, yaitu tidur telentang, tengkurap, dan tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh. Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan bisa menyebabkan rasa ingin ke toilet.
Tidur tengkurap atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang. Selain itu, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi buruk (nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Oleh karena itu, sangat disarankan agar tidur dengan posisi bertumpu pada sisi kanan tubuh.
Selain itu, kita memerlukan bantal untuk menopang seluruh kepala hingga bagian leher. Namun pada posisi miring ke kanan, kadang cukup ditopang dengan tangan. Jika menopang kepala dengan tangan kita lakukan pada posisi telentang, rongga udara mengecil akibat efek kontraksi otot yang menyokong penempatan tangan di belakang kepala. Selain tidak nyaman, aliran napas pun terganggu.
Tips-tips tidur berkualitas
Agar tidur kita menjadi lebih berkualitas, sebaiknya kita tidur apabila telah mengantuk. Ketika di tempat tidur, kita tidak boleh makan, menonton, membaca atau melakukan kegiatan lainnya. Usahakan selalu bangun tidur tepat waktu, pada pukul berapa pun kita pergi tidur. Selain itu, hindari mengkonsumsi soda, teh, kopi, alkohol ataupun obat–obatan menjelang tidur karena dapat mengganggu tidur kita. Obat tidur juga tidak baik untuk dikonsumsi, karena obat tidur dapat menyebabkan ketergantungan di kemudian hari. Akan tetapi, diperbolehkan meminum segelas susu hangat sebelum tidur dapat membantu otak untuk beristirahat dan menimbulkan efek segar ketika bangun di pagi hari.
Tata lingkungan juga berperan serta dalam membuat tidur kita lebih berkualitas. Buat lingkungan yang senyaman mungkin, perhatikan kondisi cahaya, suara, dan suhu. Pergunakanlah parfum ruangan yang lembut yang sesuai dengan kesenangan kita seperti aroma melati, aroma kayu harum, cendana, dan lain-lain.
Setelah kita memahami berbagai rahasia tidur yang berkualitas, kita dapat mengubah pola tidur kita menjadi lebih baik. Dengan begitu, kita akan lebih siap untuk beraktivitas di keesokan hari.
Anggi Puspita Nalia Pohan
Originally posted 2016-10-22 09:33:06.