Konsep Nyeri dan Nyeri Neuropati
Posted on: 7 Februari 2023, by : admin

Nyeri merupakan mekanisme pertahanan yang akan membawa ke kesadaran bahwa jaringan sedang terluka atau rusak. Pengalaman akan nyeri, dalam memori, akan membantu dalam menghindari kejadian berbahaya.1

Nyeri merupakan perasaan yang dipicu dalam sistem saraf. Nyeri dapat terasa tajam tajam atau membosankan. Hal itu dapat datang dan pergi, atau mungkin konstan. Orang mungkin merasa nyeri di satu daerah tubuh, seperti punggung, perut atau dada atau mungkin merasa sakit di seluruh, seperti ketika seseorang mengalami sakit otot selama terserang flu.2

Nyeri dapat membantu. Tanpa rasa sakit, seseorang bisa menyakiti diri sendiri tanpa menyadarinya, atau tidak menyadari bahwa dia memiliki masalah kesehatan yang memerlukan perawatan. Setelah masalah atau stimulus diatasi, rasa sakit biasanya hilang. Namun, kadang-kadang nyeri berlangsung selama berminggu-minggu, bulan atau bahkan bertahun-tahun. Hal ini disebut sakit kronis. Kadang-kadang sakit kronis adalah karena sebab yang sedang berlangsung, seperti kanker atau arthritis. Kadang-kadang penyebabnya tidak diketahui.2

Stimulasi Nocireseptor

Nocireseptor, reseptor untuk nyeri merupakan ujung saraf bebas yang ditemukan di semua jaringan tubuh kecuali otak. Iritasi jaringan atau luka dapat memicu pelepasan kimia seperti prostaglandin, kinins maupun ion pottasium yang menstimulasi nocireseptor. Kondisi yang menyebabkan nyeri termasuk peregangan berlebihan, kontaksi otot berkepanjangan muscle spasms atau ischemia.3

Stimulasi nocireseptor akan menghasilkan persepsi nyeri dan respon motivational serta emosional. Berbeda dengan soamtosensori modaliti lainnya, sensasi nyeri disertai respon motivated behavioral seperti reaksi emosional (misal menjadi takut atau menangis). Selain itu, nyeri juga dipengaruhi pengalaman kejadian yang lalu. Misalnya, karena takut, saat ke dokter gigi akan merasa lebih sakit atau dapat juga terjadi penurunan persepsi sakit pada atlit yang sedang bertanding ketat.1

Kategori Reseptor Nyeri

Reseptor nyeri dibedakan menjadi 3, yaitu reseptor mekanik (kerusakan mekanik), thermal (temperatur ekstrem) dan polimodal (respon ke semua jenis stimulus merugikan, termasuk iritasi kimia dari jaringan yang terluka). Reseptor nyeri tidak melakukan adaptasi karena penting untuk survive.1

Semua nocireseptor dapat disensitisasi dengan adanya prostaglandin, sebuah derivat asam lemak yang dipecahkan dari lipid bilayer membran plasma dan beraksi lokal saat dilepaskan. Zat kimia ini beraksi di ujung nocireseptor peripheral untuk merendahkan threeshold untuk aktivasi.1

Kategori Nyeri

1.Serat Nyeri Fast dan Slow 1,3

Ada dua cara impuls diteruskan ke CNS. Sinyal yang berasal dari nocireseptor mekanik dan thermal akan ditransmisikan melalui serat A-delta dengan kecepatan 30 m/s (jaras nyeri cepat). Impuls dari plimodal akan melalui serat C yang tidak bermielin, dengan kecepatan 12m/s (jaras pelan). Saat terisis atau terbakar, akan terasa nyeri yang berdenyut awalnya yang kemudian akan muncul rasa tidak sakit yang tidak enak. Nyeri yang dirasakan pendek, tajam, menusuk, dan mudah dilokalisasi, itulah nyeri jaras cepat dari nocireseptor mekanik dan thermal. Perasaan ini akan diikuti dengan sakit yang tumpul, sukar dilokalisasi dan bertahan untuk waktu yang relatif lama dan lebih tidak enak. Itulah jaras nyeri lambat, yang diaktivasi oleh bradikinin. Kimia yang berperan dalam proses peradangan ini juga bisa menyebabkan nyeri yang berlanjut meski telah dilakukan penghilangan stimulus termal dan mekanis.

Selain itu, serat afferen C juga diaktivasi oleh capsaicin, senyawa pada cabai dan lada yang membuat pedas. Capsaicin akan mengikat reseptor thermal yang normalnya diaktivasi oleh panas, sehingga akan ada efek terbakar saat konsumsi lada pedas. Namun, overstimulasi justru dapat mengurangi nyeri klinis karena terjadi kerusakan nociresptor.

2.  Nyeri Superficial dan Deep 3

Nyeri yang muncul dari stimulasi reseptor di kulit, disebut nyeri somatik superfisial sedangkan stimulasi reseptor di otot tulang, sendi, tendon, dan fascia menyebabkan nyeri somatik dalam. Nyeri visceral dihasilkan dari stimulasi nocireseptor di organ visceral. Jika nyeri visceral tersebut diffuse, ada kemungkinan itu tanda bahaya karena mungkin disebabkan oleh ischemia organ dalam. Misalnya batu ginjal yang mungkin menyebabkan nyeri berat dengan menghambat atau menggelembungkan ureter atau saluran empedu.

3. Referred Pain3

Pada beberapa contoh nyeri visceral, nyeri yang dirasakan di kulit atau di kulit bagian dalam yang ada di atas organ yang distimulasi, atau bahkan di daerah permukaan yang jauh dari organ tersebut. Itulah yang dinamakan referred pain.Misalnya, serat sensorik dari jantung, kulit di atas jantung, dan di sepanjang aspek medial lengan kiri akan masuk spinal cord segmen T1 sampai T5. Oleh karena itu, nyeri pada serangan jantung dirasakan di kulit di atas jantung serta di sepanjang lengan kiri.

Level yang Lebih Tinggi Input Nyeri1

Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal rasa nyeri melewati 2 jaras ke otak, melalui traktus neospinotalamikus dan traktus paleospinotalamikus. Dalam respon terhadap stimulus penginduksi potensial aksi, serat afferen akan melepaskan neurotransmiter yang mempengaruhi neuron di jalur tersebut. Neurotransmiter itu ialah Subtansi P dan Glutamat. Substansi P akan mengaktivasi jaras ascending yang melanjutkan impuls ke level lebih tinggi untuk proses lebih lanjut. Tujuan jaras ini ialah korteks, thalamus dan reticular formation. Kortikal somatosensori akan memproses lokalisasi nyeri, meskipun bagian kortikal yang lain berpartisipasi dalam pengalaman komponen nyeri secara sadar seperti pertimbangan mengenai kejadian yang terjadi. Namun, nyeri masih dapat diterima meski tanpa adanya komponen korteks. Karena di thalamus, dilakukan persepsi mengenai luka. Selain itu, rerticular formation akan meningkatkan level kewaspadaan yang diasosiasikan dengan pertemuan dengan sesuatu yang berbahaya. Interkoneksi dari thalamus dan retikular formation ke hipotalamus dan sistem limbik akan menghasilkan respon behavior dan emosional menyertai pengalaman nyeri. Sistem limbik berperan penting dari munculnya rasa tidak nyaman atau tidak enak dari nyeri.

Glutamat dilepaskan dari terminal pain afferent primer dan merupakan neurotransmiter excitatory major. Glutamat bekerja pada dua reseptor membran plasma yang berbeda di interneuron excitatory dorsal horn dengan dua outcome yang berbeda pula. Pertama, pengikatan glutamat pada reseptor AMPA akan menyebabkan perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan potensial aksi sehingga impuls dapat diteruskan ke level yang lebih tinggi. Yang kedua adalah pengikatan glutamat dengan reseptor NMDA yang menyebabkan masuknya Ca2+ ke neuron. Jalur ini tidak berperan dalam transmisi pesan nyeri. Namun, Ca2+ ini akan menginisiasi secon messenger yang menyebabkan dorsal horn lebih excitable dari biasanya. Hal ini akan menyebabkan hipersensitivitas pada daerah yang terluka pada eksposure nyeri selanjutnya, bahkan untuk stimulus yang normalnya tidak menimbulkan nyeri. Hal ini berguna untuk mengurangi aktivitas yang bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut yang dapat mengganggu proses penyembuhan.

Nyeri kronik dapat terjadi meski tidak ada jaringan yang terluka. Berbeda dengan nyeri penyertaluka di perifer yang merupakan mekanisme perlindungan, nyeri kronik yang abnormal dihasilkan karena kerusakan di jaras nyeri di saraf perifer atau CNS. Nyeri ini diterima karena ada sinyal tidak normal di dalam jaras nyeri pada tidak adanya injuri perifer atau stimulus nyeri sejenis. Misalnya, adalah pada stroke yang merusak jaras ascending bisa menyebabkan sensasi nyeri yang persisten dan tidak normal. Nyeri kronik tidak normal sering disebut sebagai nyeri neuropati.

Nyeri Akut dan Nyeri Kronik

  1. Nyeri Akut4

Nyeri akut tidak berlangsung lama dan biasanya hilang saat perbaikan tubuh.2 Traktus spinotalamikus untuk rasa nyeri cepat. Serabut rasa nyeri cepat tipe Aδ terutama dilalui oleh rasa nyeri mekanik dan rasa nyeri suhu akut. Serabut ini berakhir pada lamina I (lamina marginalis) pada kornu dorsalis dan merangsang neuron pengantar kedua dari traktus neospinotalamikus. Neuron ini akan mengirimkan sinyal ke serabut panjang yang terletak di dekat sisi lain medula spinalis dalam komisura anterior dan selanjutnya berbelok naik ke otak dalam kolumna anterolateralis.

Beberapa serabut neospinotalamikus berakhir di daerah retikularis batang otak, tetapi sebagian besar melewati semua jalur ke talamus tanpa hambatan, berakhir di kompleks ventro-basal di sepanjang kolumna dorsalis-traktus lemniskus medialis untuk sensasi raba. Ada beberapa serabut yang berakhir di kelompok nuklear posterior. Dari daerah talamus ini, sinyal akan dijalarkan ke daerah lain pada basal otak seperti juga ke korteks somatosensorik.

Glutamat merupakan substansi neurotransmitter yang disekresikan di medulla spinalis pada ujung-ujung serabut saraf nyeri tipe Aδ. Biasanya memiliki masa kerja yang berlangsung hanya beberapa milidetik.

2. Nyeri kronik4

Sakit kronis merupakan nyeri yang masih muncul bahkan lama setelah tubuh Anda telah sembuh. Kadang-kadang, orang yang memiliki sakit kronis tidak tahu apa penyebabnya. Namun, nyeri ini sering muncul pada kondisi seperti radang sendi, fibromyalgia dan kanker. Seiring dengan rasa tidak nyaman, sakit kronis dapat menyebabkan rendah diri, depresi dan kemarahan. Hal ini juga dapat mengganggu aktivitas harian.5

Jaras paleosinoltalamikus adalah sistem yang menjalarkan rasa nyeri terutama dari serabut tipe C lambat-kronik perifer, walaupun jaras ini menjalarkan beberapa sinyal dari serabut tipe Aδ juga. Dalam jaras ini, serabut-serabut perifer berakhir di dalam medula spinalis hampir di seluruhnya di lamina II dan III kornu dorsalis, yang bersama-sama disebut substansia gelatinosa. Sebagian besar sinyal kemudian melewati satu atau lebih neuron serabut pendek tambahan di dalam kornu dorsalisnya sebelum terutama memasuki lamina Aδ, juga di kornu dorsalis. Di sini, neuron-neuron berakhir dalam rangkaian merangsang akson-akson panjang yang sebagian besar menyambungkan serabut-serabut dari jaras rsa nyeri cepat, yang mula-mula melewati komisura anterior ke sisi berlawanan dari medula spinalis, kemudian naik ke otak dalam jaras anterolateral.

Percobaan penelitian menunjukkan bahwa ujung serabut nyeri tipe C yang memasuki medula spinalis mungkin mengeluarkan transmiter glutamat dan transmiter substansi P. Substansi P dilepaskan lebih lambat. Walaupun secara terperinci belum diketahui, sepertinya telah jelas kalau glutamat berperan dalam menjalarkan rasa nyeri cepat ke dalam sistem saraf pusat, dan substansi P berhubungan dengan rasa nyeri lambat kronik.

Jaras paleosinotalamikus lambat-kronik berakhir secara luas dalam batang otak. Hanya sepersepuluh sampai seperempat serabut yang melewati seluruh jalur ke talamus. Namun demikian, serabut-serabut ini kebanyakan berakhir di satu dari tiga derah berikut: (1) nukleus retikularis medula, pons, dan mesensefalon (2) area tektal dari mesensefalon dalam sampai kolikuli superior dan inferior, atau (3) daerah periakueduktus substansia grisea, yang mengelilingi aqueduktus sylvii. Daerah yang lebih rendah dari batang otak ini tampatknya penting untuk merasakan rasa nyeri , karena hewan yang otaknya mengalami pemotongan di atas mesensefalon untuk menghambat semua sinyal rasa nyeri dalam mencapai serebrum masih menunjukkan dengan jelas bukti-bukti yang tidak dapat disangkal dari rasa nyeri batang otak, banyak neuron berserabut pendek yang memancarkan sinyal nyeri naik ke intralaminar dan nukleus ventrolateral dari talamus dan ke dalam bagian tertentu hipotalamus dan daerah basal lain dari otak.

Nyeri Neuropati6,7

Neuropati perifer (peripheral neuropathy/PN) adalah penyakit pada saraf perifer. Saraf tersebut adalah semua saraf selain yang ada di otak dan urat saraf tulang belakang (perifer berarti jauh dari pusat).8 Nyeri neuropatik merupakan keadaan kompleks nyeri kronis yang biasanya disertai dengan cedera jaringan. Dengan nyeri neuropatik, serat-serat saraf sendiri mungkin rusak, disfungsional, atau cedera. Serat saraf yang rusak ini mengirim sinyal yang salah ke pusat-pusat rasa sakit lain. Dampak dari cedera serabut saraf meliputi perubahan dalam fungsi syaraf baik, di tempat cedera dan daerah sekitar cedera.

Akibatnya, orang merasa tidak nyaman dengan gejala yang digambarkan sebagai kesemutan atau seperti ditusuk paku dan jarum atau gejala nyeri lebih seperti membakar. Nyeri saraf dapat dikaitkan dengan sejumlah kondisi medis seperti diabetes, herpes zoster, kanker dan perawatan nya, sindrom carpal tunnel, atau cedera tulang belakang.

Rasa geli dan sensasi terbakar nyeri saraf sangat berbeda dari rasa sakit dan nyeri yang dirasakan dari nyeri otot. Nyeri otot disebabkan oleh cedera fisik, seperti terjatuh, akan menghilang setelah cedera telah sembuh. Di sisi lain, nyeri saraf yang mungkin tidak disebabkan oleh trauma, sering menghasilkan rasa sakit terus-menerus atau rutin. Over-the-counter-pain seringkali tidak cukup kuat untuk membuat nyeri saraf pergi. Sejalan dengan waktu, nyeri saraf dapat menyebar dari kaki bawah ke atas atau naik ke lengan dari tangan.

Tidak ada obat untuk saraf rusak yang menyebabkan rasa sakit saraf. Tetapi dengan program manajemen nyeri yang efektif yang mungkin mencakup latihan, manajemen stres, dan obat-obatan, rasa sakit dapat dikurangi. Dengan selalu aktif, sesorang bisa mengurangi rasa penderitaan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Sumber nyeri kronik tidak sederhana. Ada masalah psikologis yang disebabkan oleh masalah fisik. Ini adalah alasan mengapa memilih salah satu perawatan ini tidak dianjurkan. Perlu dicoba banyak metode.7

Daftar Pustaka

1 Sherwood L. Human Physiology: The Peripheral Nervous System. 7th ed. Canada: Brooks/Cole;2010. p. 191-2.

2 NLM NIH. Pain. Diunduh dari http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/pain.html. Diakses 24 Mei 2010.

3 Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology: Sensory, Motor and Integrative System. 12th ed. Asia: Willey;2009. p. 574-5

4 Guyton A C, Hall J E. textbook of medical physiology, 11 th edition. Singapore: Elsevier Pte Ltd and EGC Medical Publisher; 2008. p. 626-629

5 Family Doctor. Chronic Pain. Diunduh dari http://familydoctor.org/online/famdocen/home/common/pain/disorders/551.printerview.html. Diakses 24 Mei 2010.

6 American Chronic Pain Ascociation. Neuropathic Pain. Diunduh dari http://www.theacpa.org/conditionDetail.aspx?id=29. Diakses 24 Mei 2010.

7 Anonymous. Many Causes of Pain. Diunduh dari http://www.paintreatmentblog.com/pain. Diakses 24 Mei 2010.

8 Yayasan Spiritia. Neuropati Perifer. Diunduh dari http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=555. Diakses 24 Mei 2010.

Originally posted 2016-10-21 10:32:41.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: