Pemilihan Terapi Anti Retroviral (ARV) untuk HIV/AIDS

AIDS adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu spektrum penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang meliputi infeksi primer, dengan atau tanpa sindrom akut, stadium asimtomatik, hingga stadium lanjut.

Selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain yang penting untuk menunjang diagnosis maupun evaluasi terapi antara lain adalah

⦁ Pemeriksaan penyaring untuk diagnosis : enzyme immunoassay (EIA) atau rapid tests (aglutinasi, immunoblot) dengan metode yang berbeda.
⦁ Pemeriksaan konfirmasi : western blot (WB)
⦁ Pemeriksaan darah perifer rutin dengan hitung jenis (terutama
⦁ Hitung CD4 absolut
⦁ Pemeriksaan viral load HIV dengan PCR

Apa saja terapi yang

Patogenesis Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebar dari satu orang ke orang lain melalui udara. Selain mempengaruhi paru (80%), TB juga dapat mempengaruhi organ lain seperti otak, ginjal atau spinal (tuberkulosis ekstrapulmonar: 20%). 1,2Dua pertiga dari populasi dunia mengalami infeksi TB. Akan tetapi, secara umum, hanya 5-10% orang yang terinfeksi akan mengalami penyakit TB aktif. Setengah dari orang tersebut dapat mengalami TB aktif pada dua tahun petama sejak infeksi. Jika imunitas rendah, resikonya akan meningkat.

Mutasi dan Resistensi Obat

Mutasi Virus
Mutasi adalah perubahan gen dari bentuk aslinya.

Infeksi Human Imunodeficienci Virus (HIV)

Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau AIDS merupakan suatu pandemik global;. Pada akhir tahun 2009 didapatkan data bahwa terdapat 33,3 juta penduduk dunia yang hidup dengan HIV/AIDS. Lebih dari 95% berada di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Selain pada orang dewasa, HIV menjangkiti sekitar 2,5 juta anak-anak <15 tahun.

Imunopatologi Tuberculosis

Awal infeksi
Transmisi M.tuberkulosis dilakukan melalui droplet udara yang kemudian dihirup oleh orang sehat. Sebagian besar bakteri terbuang oleh silia dari epitel respiratorius, namun terdapat beberapa kuman yang masuk ke dalam alveolus.1 Infeksi TB terjadi bila jumlah bakteri mencapai 5 basil.2 Kuman yang masuk ini kemudian difagositosis oleh makrofag yang belum teraktivasi secara spesifik. Fagositosis ini terjadi melalui interaksi dengan molekul permukaan makrofag, seperti reseptor komplemen, reseptor mannosa, reseptor igGFc, dan reseptor type A scavenger. Setelah fagositosis terjadi dan terbentuk fagosom, dinding bakteri menghasilkan LAM (glikolipid lipoarabinomannan) yang menghambat ion Ca2+ intrasel.

Infeksi Bakteri dan Jamur pada Sistem Syaraf

A.    Infeksi Bakteri

Jenis Penyakit akibat Infeksi Bakteri

Bakteri dapat menginfeksi berbagai struktur yang terdapat di sistem saraf pusat. Untuk mencapai otak dan struktur sekitarnya, mikroorganisme menggunakan cara berikut1,2:

–          hematogen, jalur ini paling sering. Biasanya melalui arteri, tetapi penyebaran lewat vena juga dapat terjadi, khususnya vena dari wajah.

Infeksi Dasar

Infeksi merupakan peristiwa masuk dan menggandanya mikroorganisme (agen) di dalam tubuh pejamu (host), sedangkan penyakit infeksi merupakan manifestasi klinik bila terjadi kerusakan jaringan dan atau fungsi bila reaksi radang / imun pejamu terpanggil. Pejamu memiliki benteng terhadap infeksi yang tersebar di seluruh jaringan dan mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh.

HPV dan Pengaruhnya pada Kanker Serviks

HPV adalah kelompok lebih dari 100 virus yang terkait. Mereka disebut papillomaviruses karena jenis tertentu dapat menyebabkan kutil, atau papillomas, yang jinak (bukan kanker) tumor. The HPV yang menyebabkan kutil umum yang tumbuh di tangan dan kaki berbeda dengan yang menyebabkan pertumbuhan di daerah tenggorokan atau kelamin. Beberapa jenis HPV yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Ini yang disebut berisiko tinggi, onkogenik, atau HPV karsinogenik.
Infeksi HPV Genital sangat umum dan ditransmisikan secara seksual. Lebih dari 100 jenis HPV, lebih dari 30 jenis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual.

Etiologi Tuberculosis

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit granulamatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.   Tidak hanya mengenai paru, penyakit ini juga dapat mengenai organ lain.  Penularan langsung terjadi melalui inhalasi mikroaerosol ekspektorasi (droplet) atau pajanan ke sekresi pasien TB.  Selain M. tuberculosis, M.bovis  juga menyebabkan TB orofaring dan usus yang berjangkit melalui susu sapi perah yang mengidap tuberkulosis. Sedangkan M.avium-intracellulare merupakan strain yang sering ditemukan pada pasien AIDS, mengenai 10 hingga 30% pasien.  Penularan strain ini melalui tanah, air, unggas, babi, dan hewan ternak.