Rheumathoid Arthritis dan Osteoarthritis

Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan sebuah peradangan di sendi yang terjadi secara progresif dan kronik. Bagian yang sering diserang ialah sinovium.

RA diduga terjadi karena ada respon imun atau inflamasi karena infeksi. Bisa juga karena autoimunitas. Autoantibodi patogen atau sel T yang mengalami auto reaksi bisa menyerang sinovium dan rawan sendi. Selain itu, kelainan pada pengaturan produksi sitokin proinflamasi atau transformasi komponen seluler sinovium juga dapat memicu autoimunitas ini.

Penderita umumnya akan mengalami kekakuan  sendi di pagi hari sedikitnya selama 1jam serta berlangsung lebih dari 6 minggu.

Penatalaksanaan Farmakologi OA, Lupus dan Arthritis Septic

Pemberian NSAIDs untuk Osteoarthritis dan Lupus

NSAIDS sangat berguna untuk mengurangi inflamasi dan nyeri pada otot, sendi dan jaringan lain. Untuk lupus bisa diberikan aspirin, ibuprofen, naproxen, dan sulindac. Untuk OA, bisa juga digunakan nabumetone. Biasanya dokter akan mencoba obat yang berbeda karena respon individualnya bervariasi. 1

Aktivitas anti inflamasi dari NSAIDs erat kaitannya dengan  hambatan pada biosintesis prostaglandin. Bermacam NSAIDs bisa memiliki efek tambahan dengan menghambat kemotaksis, down-regulation pada produksi IL-1, pengurangan radikal bebas maupun superoxida.

Mekanisme Penyembuhan Tulang

Bone Repair

Walaupun tulang memiliki kekuatan yang hebat, tulang juga dapat fraktur atau retak. Tulang yang fraktur dapat diperbaiki melalui beberapa tahap:

Pembentukan hematoma fraktur

Pembuluh darah yang melewati tempat fraktur rusak. Seiring dengan kebocoran darah dari ujung pembuluh darah yang sobek, massa darah (biasanya beku) terbentuk di sekitar lokasi fraktur. Massa darah ini, yang disebut hematoma fraktur, biasanya bentuk 6 sampai 8 jam setelah cedera. Karena sirkulasi darah berhenti di lokasi di mana terbentuk hematoma fraktur, sel-sel tulang di dekatnya mati.

Kondrosarkoma

Kondrosarkoma merupakan tumor ganas dari kartilago, berisi sel mesenkim yang menghasilkan suatu matriks kartilaginosa.1 Terutama pada orang yang berusia antara 30-60 tahun.2 Meskipun begitu, kasus ini sebenaranya juga bisa terjadi pada usia 5-91 tahun.3 Tumor ini terjadi pada 20% neoplasma malignant tulang primer. Frekuensi kasus pada pria adalah dua kali dari wanita. Kebanyakan kasus kondrosarkoma ini terjadi sebagai kasus neoplasma soliter, serta sedikit kasus terjadi pada pasien dengan keluarga yang mengidap osteochondromatosis multiple dan enchondromatosis (Ollier disease).4 Tidak ada pembentukan osteoid (tulang muda yang belum mengalami kalsifikasi) secara langsung.

Dislokasi Panggul

Dislokasi adalah pindahnya permukaan sentuh tulang yang menyusun sendi. Cedera ini dihasilkan oleh gaya yang menyebabkan sendi melampaui batas normal anatomisnya. Pindahnya ujung tulang yang incompletedisebut dislokasi tidak sempurna atau subluxation. Karena fungsi ligament adalah juga untuk mencegah perpindahan atau pergerakan sendi yang abnormal,semua sprains menghasilkan beberapa derajat subluxation. Dislokasi yang komplit, atau luxation, terjadi saat ada pemisahan yang komplit dari ujung tulang.1

Dislokasi panggulDislokasi pinggul traumatik hampir selalu disebabkan oleh trauma berenergi tinggi.

Aspek Fisiologis Otot pada Olahraga

Sebelum membahas mengenai olahraga dan dampaknya terhadap otot rangka, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa terdapat beberapa jenis otot rangka dengan komposisi dan fungsi yang berbeda satu sama lain. Secara garis besar, kita dapat membedakan otot menjadi serat otot merah dan serat otot putih yang memang penamaannya sesuai dengan tampilan warna dari otot tersebut. Serat otot merah berwarna kemerahan dan lebih gelap karena mengandung banyak mioglobin. Mioglobin itu sendiri merupakan suatu protein yang berwarna kemerahan yang berfungsi mengikat oksigen pada serat otot. Selain itu, serat otot merah memiliki mitokondria lebih banyak dan disuplai oleh lebih banyak kapiler darah.

Fraktur Patologis

Fraktur Patologis

Fraktur patologis adalah fraktur akibat lemahnya struktur tulang oleh proses patologik, seperti neoplasia, osteomalasia, osteomielitis, dan penyakit lainnya. Disebut juga secondary fracture dan spontaneous fracture.

Tulang bukan saja merupakan kerangka penguat tubuh, akan tetapi tulang juga merupakan bagian untuk susunan sendi dan di samping itu pada tulang melekat origo dan insertio dari otot-otot. Dengan demikian maka tulang dan kerangka merupakan segi yang sangat penting di dalam bidang orthopaedie. Banyak sekali penyakit-penyakit salah bentuk atau salah gerak yang disebabkan karena adanya kelainan-kelainan pada tulang. Pengetahuan yang jelas tentang kerangka dan tulang merupakan dasar yang kuat di dalam ilmu orthopaedie.