Pembesaran Tiroid

Pembesaran tiroid, atau yang dikenal dengan istilah goiter, adalah manifestasi klinis yang paling umum dari penyakit pada kelenjar tiroid. Kemunculannya merefleksikan adanya kelainan sintesis hormon tiroid (T3 dan T4), yang sering disebabkan oleh adanya defisiensi konsumsi iodin.

Obesitas (Kegemukan)

Obesitas menurut WHO adalah kondisi penumpukan lemak di jaringan adiposa secara berlebihan yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.1 Obesitas pada seseorang dapat diidentifaksi dengan menggunakan BMI (Body Mass Index)/IMT (Indeks Massa Tubuh). IMT dihitung dengan menggunakan rumus berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT diatas 30 menunjukkan bahwa seseorang mengalami obesitas.

Metode Kontrasepsi Hormonal

Salah satu metode kontrasepsi yang sudah digunakan sejak lama adalah dengan melakukan intervensi pada sistem hormonal seorang wanita. Berdasarkan waktunya, kita bisa membedakan menjadi kontrasepsi hormonal jangka pendek dan jangka panjang. Kontrasepsi hormonal jangka pendek dapat berupa pil kontrasepsi yang harus  diminum setiap hari. Disebut sebagai jangka pendek karena memang kerja dari pil yang sudah dikonsumsi tersebut hanya terjadi dalam waktu singkat. Seorang wanita harus setiap hari secara disiplin mengkonsumsi pil tersebut. Jika terlewat, resiko terjadi kehamilan setelah berhubungan seksual akan besar. Sementara itu, kontrasepsi hormonal jangka panjang dapat berupa injeksi atau suntik KB serta implan.

Mengapa Penderita Diabetes Mellitus Sering Buang Air Kecil?

Mengapa penderita diabetes mellitus seiring mengeluhkan buang air kecil berlebih?

Poliuria didefinisikan sebagai berlebihnya volume urin yang mencapai 3L/hari bahkan lebih. Banyaknya volume urin yang dihasilkan biasanya akan disertai dengan gejala seringnya buang air kecil, nokturia, haus dan polidipsi. 1

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan poliuria yaitu:

Berlebihnya intake cairan yang biasanya berkaitan dengan gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang meminum air terlalu banyak. Meskipun jarang, salah satu penyebab kasus ini adalah lesi di struktur hipotalamus.
Peningkatan isi zat terlarut dalam tubulus ginjal.

Massa Tiroid (Struma dan Keganasan Tiroid)

Kelenjar tiroid berada di inferior laring dan berbentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar tiroid terdiri dari lobus lateral kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea. Terdapat lobus berbentuk piramid berukuran kecil yang terkadang meluas keatas dari isthmus. Berat tiroid normal adalah sekitar 30 g. Kelenjar tiroid memperoleh asupan darah dalam jumlah besar dan menerima sekitar 80-12 mL darah setiap menitnya.1,2

Secara mikroskopis, terdapat kantung yang disebut tiroid folikel yang membentuk hampir seluruh kelenjar tiroid. Dinding setiap folikel terdiri dari sel yang disebut sel folikular yang meluas hingga ke lumen folikel. Membran dasar mengelilingi setiap folikel.

Manfaat Berpuasa di Bulan Ramadhan pada Perubahan Profil Lipid

Selama bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Sejak terbit hingga terbenamnya matahari, mereka tidak mengkonsumsi makanan maupun minuman serta kegiatan seksual. Tentunya, mereka yang menjalankan ibadah puasa memiliki kesempatan yang lebih sedikit terkait dengan kuantitas maupun frekuens intake makanan. Hal ini dipercaya memiliki manfaat dari segi kesehatan terutama terkait dengan penurunan berat badan serta perubahan metabolik yang baik. Berpuasa di bulan Ramadan diteliti memberikan beberapa efek pada kadar beberapa penanda biokimia dalam darah yang berkaitan dengan kelainan vaskular serta metabolik seperti profil lipid.

Lisosomal Storage Disease

Apa itu lisosom?
Lisosom adalah sebuah organel sel berbentuk bola yang berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler (enzim hidrolise). Organel ini hanya ditemukan pada hewan. Lisosom mencerna organel berlebih, organel yang sudah usang atau rusak, partikel makanan serta menelan virus atau bakteri. Membran di sekitar lisosom memungkinkan enzim pencernaan bekerja pada pH 4,5 yang mereka butuhkan. Membran lisosom dan enzim hidrolisis dibentuk di retikulum endoplasma kasar yang kemudian diproses lagi di aparatus golgi. Karena peran mereka dalam autolysis, organel ini dijuluki sebagai kantong bunuh diri. Ada dua jenis lisosom, yaitu :

a.

Komplikasi Kardiovaskukar dan Ginjal pada Diabetes

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang terdapat pada sekitar 5% populasi. Orang dengan diabetes dapat kekurangan hormon insulin secara keseluruhan atau menjadi resisten terhadap kerjanya. Kondisi resistensi yang terjadi setelah dewasa disebut DM tipe 2, yang dialami oleh 96% pasien diabetik. Meskipun bukan penyebab tunggal, obesitas merupakan salah satu faktor yang bertanggungjawab dengan terjadinya DM tipe 2. Asam lemak yang tinggi dalam darah karena ketidakseimbangan suplai dan pengeluaran energi akan menurunkan penggunaan glukosa di otot dan jaringan. Akibatnya terjadi resistansi insulin yang memaksa peningkatan pelepasan insulin.

Keseimbangan Energi dan Pengaturan Suhu

Keseimbangan Energi

Energi dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh untuk mempertahankan kehidupannya dan melaksanakan fungsinya dengan baik. Sumber energi berasal dari makanan yang dimakan, diserap, dan kemudian diolah oleh tubuh.1,2

Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa “total energi di dunia adalah konstan, energi tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan.”  Oleh karena itu, semua energi yang ikut andil dalam hidup kita dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut1:

 
Energi Tubuh = Energi masuk – Energi Keluar
 

Energi masuk merupakan energi yang berasal dari makanan yang dimakan yang merupakan sumber energi.

Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetes (KAD) merupakan salah satu komplikasi akut dari diabetes mellitus, terutama DM tipe 1. Kondisi ini ditandai oleh beberapa hal seperti hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis metabolik.

Patofisiologi ketoasidosis diabetik. Tanda dan gejala yang timbul pada kejadian KAD disebabkan oleh kondisi defisiensi insulin secara relatif maupun absolut yang kemudian menyebabkan peningkatan counter-regulatory hormones (katekolamin, glukagon, growth hormon, dan kortisol). Peningkatan hormon-hormon tersebut menyebabkan hiperglikemia karena penggunaan glukosa berkurang disertai glukoneogenesis hepatik yang meningkat, lipolisis yang kemudian menyebabkan pembentukan benda keton, serta peningkatan metabolisme protein dan penurunan sintesis protein.