Obat Anti Hipertensi

Pengobatan hipertensi biasanya ditujukan untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi. Terapi farmakologi untuk hipertensi ringan dan sedang dilakukan secara monoterapi dengan salah satu dari obat berikut : diuretik, β-bloker, penghambat ACE, antagonis kalsium, dan α-bloker (termasuk α,β-bloker). Antihipertensi lainnya, yakni vasodilator langsung, adrenolitik sentral (α2 agonis) dan penghambat saraf adrenergik, tidak digunakan untuk monoterapi tahap pertama, tetapi hanya antihipertensi tambahan.

Obat Anti Aritmia

Terapi aritmia yang optimal, memerlukan pemahaman yang baik tentang farmakokinetik obat aritmia dan pengaruh penyakit terhadap obat tersebut, serta efeksamping dan interaksi obat juga perlu diperhatikan.

Nyeri Dada pada Sindrom Koroner Akut

Nyeri dikatakan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan dan melibatkan pengalaman emosional akibat adanya stimuli yang mungkin atau sudah menyebabkan kerusakan jaringan (keadaan iskemia). Nyeri akan diterima oleh nociceptor lalu dihantarkan melalui dua jenis serat aferen yang A delta yang cepat karena bermielin dan C yang tidak bermielin. Dari perbedaan serat saraf itu, nyeri dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu nyeri cepat dan lambat.1,2

Nociceptor ada empat jenis yaitu mekanik, termal, kimia, dan polimodal. Nociceptor mekanis peka terhadap tekanan yang kuat. Nociceptor suhu teraktivasi jika temperatur di bawah 45 derajat atau di atas 80 derajat.

Mekanisme Kompensasi Gagal Jantung Kongestif

Mekanisme Hemodinamik dan Mekanik

Gagal jantung menunjukkan suatu penyakit jantung yang mempengaruhi struktur otot jantung. Permasalahan utama yang menyertai gagal jantung biasanya merupakan kemampuan pompa jantung yang menjadi tidak normal. Beberapa mekanisme kompensatorik yang semula merupakan langkah adaptasi bahkan dapat memperparah gagal jantung.

Afterload dan Relasi Laplace

Ciri khas gagal jantung yang mengalami dilatasi adalah berkurangnya sensitivitas jantung tersebut terhadap preload (volume akhir diastolik dan panjang serat otot jantung), serta lebih sensitif terhadap afterload. Afterload adalah total tekanan yang harus dikerjkan oleh jantung melawan faktor-faktor tertentu selama kontraksi.

Mengidentifikasi Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular

Dyspnea mengacu pada sensasi sulit bernapas atau tidak nyaman dalam bernafas. Hal tersebut merupakan pengalaman subyektif yang dirasakan dan dilaporkan oleh pasien yang terkena. Dyspnea harus dibedakan dari takipnea, hiperventilasi, dan hiperpnea, yang merujuk pada variasi pernapasan terlepas dari sensasi subyektif pasien. Takipnea adalah peningkatan laju pernafasan di atas normal; hiperventilasi merupakan peningkatan ventilasi relatif terhadap kebutuhan metabolisme, dan hiperpnea adalah peningkatan yang tidak seimbang dalam ventilasi relatif terhadap peningkatan tingkat metabolisme. Kondisi ini mungkin tidak selalu berkaitan dengan dyspnea. 1
Dua jenis yang tidak umum dari sesak napas yang trepopnea dan platypnea.

Komplikasi Kardiovaskukar dan Ginjal pada Diabetes

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang terdapat pada sekitar 5% populasi. Orang dengan diabetes dapat kekurangan hormon insulin secara keseluruhan atau menjadi resisten terhadap kerjanya. Kondisi resistensi yang terjadi setelah dewasa disebut DM tipe 2, yang dialami oleh 96% pasien diabetik. Meskipun bukan penyebab tunggal, obesitas merupakan salah satu faktor yang bertanggungjawab dengan terjadinya DM tipe 2. Asam lemak yang tinggi dalam darah karena ketidakseimbangan suplai dan pengeluaran energi akan menurunkan penggunaan glukosa di otot dan jaringan. Akibatnya terjadi resistansi insulin yang memaksa peningkatan pelepasan insulin.

Kaitan Diabetes dengan Hipertensi

Tekanan darah rata-rata merupakan kekuatan utama untuk mendorong darah ke jaringan. Tekanan darah tersebut harus diatur supaya tidak berlebih maupun kurang. Jika tekanan darah kurang, dikhawatirkan darah tidak dapat menjangkau organ-organ yang membutuhkan terutama otak. Jika berlebih, jantung akan bekerja terlalu keras juga terjadi peningkatan resiko kerusakan vaskular maupun rupturnya pembuluh darah kecil. 1

Meskipun terdapat kontrol tekanan darah, terutama yang dilakukan oleh baroreseptor di dalam sistem sirkulasi, kadangkala mekanisme tersebut tidak berjalan dengan baik.

Algoritma Tatalaksana Henti Jantung Pada Dewasa

Ada empat ritme listrik jantung yang menyebabkan terjadinya henti jantung, yaitu pulseless ventricular tachycardia (VT), ventricular fibrilation (VF), pulseless electric activity (PEA), dan asystole. Ritme-ritme jantung tersebut menyebabkan jantung tidak dapat memompa untuk membuat darah mengalir secara signifikan. Penyebab-penyebab terjadinya henti jantung yang dapat ditangani, dalam istilah bahasa Inggris disebut sebagai the H’s dan  the T’s yaitu H: Hypoxia (hipoksia), hypovolemia (hipovolemik), hydrogen ion/asidosis (asidosis), hypo-/hyperkalemia, hypothermia; T: Toxins (racun), tamponade jantung, tension pneumothorax, thrombosis pulmonary, thrombosis coronary. Meski jantung berhenti, penderita belum lah dikatakan meninggal.

Fisiologi Penyembuhan Luka

Kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan merupakan cara bertahan hidup yang penting bagi makhluk hidup. Dalam proses penyembuhan luka, hanya terdapat 2 mekanisme yang terjadi di tempat luka tersebut, yaitu regenerasi, atau penggantian dari jaringan yang rusak dengan jaringan yang mirip, dan pembentukan scar yang mana jaringan rusak tersebut digantikan oleh protein jaringan ikat yang baru. Regenerasi merupakan mekanisme penyembuhan yang lebih baik karena itu menjaga fungsi dan penampakan normal. Pembentukan scar merupakan alternatif yang kurang memuaskan dan terjadi hanya ketika jaringan tersebut tidak mampu untuk beregenerasi.

Fungsi Vaskular dalam Hemostasis dan Pembekuan Darah

Hemostasis merupakan suatu urutan respons yang dapat menghentikan perdarahan. Ketika pembuluh darah mengalami kerusakan atau rupture, maka hemostasis bekerja dengan cepat untuk menghentikan perdarahan tersebut melalui beberapa mekanisme seperti: spasme vascular, pembentukan sumbat platelet dan koagulasi.  Spasme vascular lebih diinisiasi oleh kerusakan otot polos, substansi yang dikeluarkan oleh platelet teraktivasi dan oleh reflex yang diinisiasi oleh reseptor nyeri. Sedangkan pembentukan sumbat platelet dilalui melalui proses adhesi platelet pada sel endotel yang rusak, diikuti oleh reaksi pengeluaran platelet dibantu oleh ADP dan tromboksan A2 dan diakhiri dengan agregasi platelet.