Pneumonia
“Paru-paru merupakan organ yang rentan dengan infeksi mengingat saluran nafas serta epitel paru terus-menerus terpajan udara yang mungkin saja tercemar.”
Meskipun begitu, terdapat bermacam mekanisme pertahanan baik imun maupun nonimun yang berada dari nasofaring hingga rongga udara di alveolus untuk menghadapi serangan infeksi.
Defek pada imunitas bawaan serta imunodefisiensi humoral biasanya menyebabkan peningkatan insiden infeksi oleh bakteri piogenik. Selain itu, defek imunitas seluler menyebabkan peningkatan infeksi oleh mikroba intrasel, seperti mikobakteri dan virus herpes serta mikroorganisme yang virulensinya rendah, seperti Pneumocytis carinii.
Pemilihan Terapi Anti Retroviral (ARV) untuk HIV/AIDS
AIDS adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu spektrum penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang meliputi infeksi primer, dengan atau tanpa sindrom akut, stadium asimtomatik, hingga stadium lanjut.
Selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain yang penting untuk menunjang diagnosis maupun evaluasi terapi antara lain adalah
⦁ Pemeriksaan penyaring untuk diagnosis : enzyme immunoassay (EIA) atau rapid tests (aglutinasi, immunoblot) dengan metode yang berbeda.
⦁ Pemeriksaan konfirmasi : western blot (WB)
⦁ Pemeriksaan darah perifer rutin dengan hitung jenis (terutama
⦁ Hitung CD4 absolut
⦁ Pemeriksaan viral load HIV dengan PCR
Apa saja terapi yang
Malaria
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang ditransmisikan oleh nyamuk Anopheles yang terinfeksi. 1 Istilah malaria diambil dari bahasa Italia, yaitu mal (buruk) dan area (udara) atau udara buruk karena dahulu terdapat banyak rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. 2Padahal sebenarnya ada empat spesies Plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia yaitu P.falcifarum, P.vivax, P.ovale, dan P.malariae. Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria yang berat. Plasmodium vivax penyebab malaria tertina. Plasmodium malaria penyebab malaria quartana. Plasmodium ovale jenis ini jarang sekali dijumpai di Indonesia, karena umumnya banyak kasusnya terjadi di Afrika dan Pasifik Barat.
Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme spirochaeta, genus leptospira. Secara sederhana, genus leptospira terdiri atas dua spesies yaitu Leptospira interrogans yang patogen dan Leptospira biflexa yang non-patogen atau saprofit. Namun, dalam klinis dan epidemiologi, L.interrogans dibagi menjadi beberapa serogrup berdasarkan perbedaan serologis. Berdasarkan beberapa penelitian, L.icterohaemorrhagica, L.canicola, dan L.pomona merupakan serovar L.interrogans tersering yang menginfeksi manusia. Leptospirosis tersebar di seluruh dunia ,kecuali benua Antartika, dengan kejadian terbanyak di daerah tropis. Daerah tropis mendukung pertumbuhan leptospira dengan memberikan lingkungan optimal berupa suhu hangat dan lembab, serta pH tanah dan air yang netral.
Infeksi Virus dan Bakteri pada Mata
Infeksi pada mata dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, ataupun parasit. Infeksi tersebut dapat mengenai seluruh bagian mata, mulai dari kelopak mata hingga lensa. Infeksi pada mata dapat menyebabkan mata merah dengan penglihatan yang menurun maupun tidak. Pada penglihatan yang menurun, infeksi terjadi pada media refraksi mata, seperti pada kornea dan lensa. Sedangkan, pada penglihatan yang normal, infeksi terjadi pada struktur sekitar mata.1
Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan inflamasi pada konjungtiva yang menyebabkan adanya hiperemis mata dan keluarnya sekret purulen. Konjungtivitis ini terjadi akibat lemahnya sistem pertahanan pada konjungtiva.
Infeksi Human Imunodeficienci Virus (HIV)
Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau AIDS merupakan suatu pandemik global;. Pada akhir tahun 2009 didapatkan data bahwa terdapat 33,3 juta penduduk dunia yang hidup dengan HIV/AIDS. Lebih dari 95% berada di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Selain pada orang dewasa, HIV menjangkiti sekitar 2,5 juta anak-anak <15 tahun.
Imunodefisiensi
Imunodefisiensi merupakan defek pada salah satu atau lebih komponen imunitas tubuh yang dapat meninmbulkan gejala klinis, bahkan sampai mengancam nyawa.1,2 Terdapat beberapa karakteristik utama imunodefisiensi, yaitu memiliki hasil akhir berupa peningkatan suspektibilitas terhadap infeksi, peningkatan suspektibilitas terhadap kanker, peningkatan insidens autoimunitas, dan disebabkan oleh defek maturasi/aktivasi limfosit.Imunodefisiensi dapat dibagi menjadi kelainan imunodefisiensi primer, yang hampir selalu ditentukan oleh faktor genetik, dan imunodefisiensi sekunder, yang dapat muncul sebagai komplikasi dai kanker, infeksi, malnutrisi, atau efek samping imunosupresan, radiasi, atau kemoterapi.3Berikut akan dijelaskan mengenai imunodefisiensi primer dan sekunder.
Imunodefisiensi Primer
Sebagian besar penyakit imunodefisiensi primer ditentukan secara genetik dan mempengaruhi bagian
Imunopatologi Tuberculosis
Awal infeksi
Transmisi M.tuberkulosis dilakukan melalui droplet udara yang kemudian dihirup oleh orang sehat. Sebagian besar bakteri terbuang oleh silia dari epitel respiratorius, namun terdapat beberapa kuman yang masuk ke dalam alveolus.1 Infeksi TB terjadi bila jumlah bakteri mencapai 5 basil.2 Kuman yang masuk ini kemudian difagositosis oleh makrofag yang belum teraktivasi secara spesifik. Fagositosis ini terjadi melalui interaksi dengan molekul permukaan makrofag, seperti reseptor komplemen, reseptor mannosa, reseptor igGFc, dan reseptor type A scavenger. Setelah fagositosis terjadi dan terbentuk fagosom, dinding bakteri menghasilkan LAM (glikolipid lipoarabinomannan) yang menghambat ion Ca2+ intrasel.
Infeksi Bakteri dan Jamur pada Sistem Syaraf
A. Infeksi Bakteri
Jenis Penyakit akibat Infeksi Bakteri
Bakteri dapat menginfeksi berbagai struktur yang terdapat di sistem saraf pusat. Untuk mencapai otak dan struktur sekitarnya, mikroorganisme menggunakan cara berikut1,2:
– hematogen, jalur ini paling sering. Biasanya melalui arteri, tetapi penyebaran lewat vena juga dapat terjadi, khususnya vena dari wajah.
Infeksi Dasar
Infeksi merupakan peristiwa masuk dan menggandanya mikroorganisme (agen) di dalam tubuh pejamu (host), sedangkan penyakit infeksi merupakan manifestasi klinik bila terjadi kerusakan jaringan dan atau fungsi bila reaksi radang / imun pejamu terpanggil. Pejamu memiliki benteng terhadap infeksi yang tersebar di seluruh jaringan dan mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh.