Pembesaran Tiroid
Pembesaran tiroid, atau yang dikenal dengan istilah goiter, adalah manifestasi klinis yang paling umum dari penyakit pada kelenjar tiroid. Kemunculannya merefleksikan adanya kelainan sintesis hormon tiroid (T3 dan T4), yang sering disebabkan oleh adanya defisiensi konsumsi iodin.
Pembesaran Prostat Jinak
A. Anatomi Prostat Normal
Prostat adalah jaringan fibromuskular yang mengelilingi uretra pars prostatika dan terletak di bawah vesika urinaria. Volume prostat normalnya sekitar 20 mL. Pembagian zona prostat menurut McNeal adalah1:
– zona peripheral(70% volume)
– zona transisional(5% volume)
– zona sentral(25% volume)
Zona Prostat B. Pertumbuhan prostat
Pertumbuhan prostat normalnya distimulasi terutama oleh testosterone. Testosteron diubah menjadi dihidrotestosteron yang berfungsi merangsang reseptor inti sel prostat untuk meningkatkan sintesis protein.2.
C. Benign Prostat Hiperplasia
BPH merupakan pembesaran prostat akibat proses pertumbuhan prostat normal. Karena itu seiring pertambahan usia prostat dapat menjadi terlalu besar dan menimbulkan BPH.
Massa Tiroid (Struma dan Keganasan Tiroid)
Kelenjar tiroid berada di inferior laring dan berbentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar tiroid terdiri dari lobus lateral kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea. Terdapat lobus berbentuk piramid berukuran kecil yang terkadang meluas keatas dari isthmus. Berat tiroid normal adalah sekitar 30 g. Kelenjar tiroid memperoleh asupan darah dalam jumlah besar dan menerima sekitar 80-12 mL darah setiap menitnya.1,2
Secara mikroskopis, terdapat kantung yang disebut tiroid folikel yang membentuk hampir seluruh kelenjar tiroid. Dinding setiap folikel terdiri dari sel yang disebut sel folikular yang meluas hingga ke lumen folikel. Membran dasar mengelilingi setiap folikel.
Infeksi Bakteri dan Jamur pada Sistem Syaraf
A. Infeksi Bakteri
Jenis Penyakit akibat Infeksi Bakteri
Bakteri dapat menginfeksi berbagai struktur yang terdapat di sistem saraf pusat. Untuk mencapai otak dan struktur sekitarnya, mikroorganisme menggunakan cara berikut1,2:
– hematogen, jalur ini paling sering. Biasanya melalui arteri, tetapi penyebaran lewat vena juga dapat terjadi, khususnya vena dari wajah.
Hipertiroidisme: Diagnosis dan Tatalaksana
Artikel asli: Reid JR, Wheeler SF. Hyperthyroidism. Am Fam Physician. 2005;72:623-30, 635-6
Disclaimer: Artikel ini merupakan saduran dengan bahasa yang lebih sederhana dari artikel di atas. Target pembaca artikel ilmiah populer ini adalah mahasiswa rumpun ilmu kesehatan tingkat awal. Artikel ini lebih bertujuan sebagai pendahuluan atau membuka wawasan mengenai topik di atas. Untuk informasi yang lebih lengkap pembaca disarankan mencari artikel di atas.
Dari SD kita sudah mengenal adanya kelenjar gondok dan penyakit gondok. Kini kita di fase kuliah mungkin telah mengenal fungsi kelenjar gondok atau tiroid beserta kelainannya.
Hernia Inguinalis
Hernia merupakan protrusi abnormal dari jaringan atau organ melalui defek dari dinding sekelilingnya. Hernia paling sering terjadi pada dinding abdomen, terutama pada daerah inguinal. Diperkirakan bahwa 5% populasi akan mengalami hernia Hernia pada dinding abdomen terjadi pada lokasi dengan aponeurosis dan fasia yang tidak dilapisi otot. Lokasi-lokasi ini antara lain daerah inguinal, femoral, umbilikal, linea alba, bagian bawah garis semilunar, dan tempat yang pernah dilakukan insisi. Hernia terdiri atas komponen kantung, isi, dan leher. Ukuran leher atau orifisium hernia tidak berhubungan konsisten dengan ukuran kantung hernia.1
Suatu hernia dikatakan reponibel bila isinya dapat dikembalikan ke dalam rongga abdomen.
Guideline Klinis Hematuria dari American College of Physicians (ACP)
Artikel Asli: Nielsen M, Qaseem A. Hematuria as a Marker of Occult Urinary Tract Cancer: Advice for High-Value Care From the American College of Physicians. Ann Intern Med. Published online 26 January 2016 doi:10.7326/M15-1496
Hematuria adalah kondisi adanya hemoglobin atau sel darah merah dalam urine. Kasus hematuria umum ditemui pada kasus rawat jalan. Meski belum ada rekomendasi untuk skrining hematuria, banyak pasien yang mendapatkan pemeriksaan dipstik urine dan pemeriksaan mikroskopik sebagai suatu pemeriksaan yang rutin.
Fisiologi Penyembuhan Luka
Kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan merupakan cara bertahan hidup yang penting bagi makhluk hidup. Dalam proses penyembuhan luka, hanya terdapat 2 mekanisme yang terjadi di tempat luka tersebut, yaitu regenerasi, atau penggantian dari jaringan yang rusak dengan jaringan yang mirip, dan pembentukan scar yang mana jaringan rusak tersebut digantikan oleh protein jaringan ikat yang baru. Regenerasi merupakan mekanisme penyembuhan yang lebih baik karena itu menjaga fungsi dan penampakan normal. Pembentukan scar merupakan alternatif yang kurang memuaskan dan terjadi hanya ketika jaringan tersebut tidak mampu untuk beregenerasi.
Trauma Thorax
Secara keseluruhan angka mortalitas trauma thorax adalah 10 %, dimana trauma thorax menyebabkan satu dari empat kematian karena trauma yang terjadi di Amerika Utara. Banyak penderita meninggal setelah sampai di rumah sakit dan banyak kematian ini seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan kemampuan diagnostik dan terapi. Kurang dari 10 % dari trauma tumpul thorax dan hanya 15 – 30 % dari trauma tembus thorax yang membutuhkan tindakan torakotomi. Mayoritas kasus trauma thorax dapat diatasi dengan tindakan teknik prosedur yang akan diperoleh oleh dokter yang mengikuti suatu kursus penyelamatan kasus trauma thorax.
II.
Varises Vena: Faktor Risiko dan Patogenesisnya
Varises vena termasuk dalam penyakit vena kronis. Sebuah sistem klasifikasi komprehensif, CEAP, digunakan untuk membuat diagnosis serta membandingkan pasien dalam populasi. Klasifikasi tersebut berdasarkan pada clinical disease class (C); etiology (E); anatomical (A) dan pathophysiology (P).