Volume dan Kapasitas Paru
Spirometri adalah salah satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk mempelajari ventilasi paru, yaitu dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru. Spirometer terdiri dari sebuah drum yang dibalikkan di atas bak air dan diimbangi oleh suatu beban. Di dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen. Terdapat sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Bila seseorang bernapas melalui pipa tersebut, drum akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai pada gulungan kertas yang berputar.
Spirometri1
Gambar 1. Spirometer1
Gambar 2.
Varises Vena: Faktor Risiko dan Patogenesisnya
Varises vena termasuk dalam penyakit vena kronis. Sebuah sistem klasifikasi komprehensif, CEAP, digunakan untuk membuat diagnosis serta membandingkan pasien dalam populasi. Klasifikasi tersebut berdasarkan pada clinical disease class (C); etiology (E); anatomical (A) dan pathophysiology (P).
Tuberkulosis: Diagnosis dan Penatalaksanaan
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar di dunia. Prevalensi kasus TB ini seperti yang telah dicatat oleh WHO pada tahun 2009 mencapai 14 juta, dengan insidensi mencapai 9,4 juta orang. Saat ini yang menjadi masalah besar adalah pasien dengan TB dapat mendapat koinfeksi dengan HIV dan telah banyak berkembang TB menjadi resisten terhadap pengobatan yang diberikan yang disebut dengan TB multidrug-resistant (TB-MDR).1
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex.
Biomekanika Trauma
Untuk menentukan mekanisme kejadian, pemahaman tentang Biomekanika Trauma sangat dibutuhkan Biomekanika trauma adalah ilmu yang mepelajari kejadian cedera pada suatu jenis kecelakaan tertentu. Keterangan yang jelas mengenai kecelakaan yang terjadi membuat kita dapat menemukan jenis perlukaan yang terjadi.
1. Biomekanika trauma pada kecelakaan mobil
Trauma pada kecelakaan mobil dapat disebabkan karena :
a. Benturan antara penderita dengan kendaraan, atau benturan antara penderita dengan benda lain di luar kendaraan jika terlempar keluar.
b.
Transkripsi dan Translasi DNA
Pada mitosis, DNA terdistribusi sama ke dua sel anaknya. Kromosom diploid memiliki DNA dua kali lebih banyak dari kromosom haploid.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari nukleotida yang terdiri dari tiga komponen; basa nitrogen, gula pentosa (deoksiribosa) dan gugus fosfat. Basanya bisa adenin (A), timin (T), guanin (G), atau sitosin (C). Banyaknya keempat basa tersebut tidak lah sama tetapi hadir dalam rasio yang khas. Pada DNA manusia : A=30,9% dan T=29,4%; G= 19,9% dan C=19,8%.
Transient Ischemic Attack: Modifikasi Faktor Risiko dan Tatalaksana
Artikel asli: Simmons BB, Cirignano B, Gadebeku AB. Transient Ischemic Attack: Part II. Risk Factor Modification and Treatment. Am Fam Physician. 2012;86(6):527-532
Disclaimer: Artikel ini merupakan saduran dengan bahasa yang lebih sederhana dari artikel di atas. Target pembaca artikel ilmiah populer ini adalah mahasiswa rumpun ilmu kesehatan tingkat awal. Artikel ini lebih bertujuan sebagai pendahuluan atau membuka wawasan mengenai topik di atas. Untuk informasi yang lebih lengkap pembaca disarankan mencari artikel di atas.
Artikel ini merupakan lanjutan dari Transient Ischemic Attack: Diagnosis dan Evaluasi.
Transient Ischemic Attack: Diagnosis dan Evaluasi
Artikel asli: Simmons BB, Cirignano B, Gadebeku AB. Transient Ischemic Attack: Part I. Diagnosis and Evaluation. Am Fam Physician.2012;86(6):521-526
Disclaimer: Artikel ini merupakan saduran dengan bahasa yang lebih sederhana dari artikel di atas. Target pembaca artikel ilmiah populer ini adalah mahasiswa rumpun ilmu kesehatan tingkat awal. Artikel ini lebih bertujuan sebagai pendahuluan atau membuka wawasan mengenai topik di atas. Untuk informasi yang lebih lengkap pembaca disarankan mencari artikel di atas.
Transient Ischemic Attack (TIA) merupakan salah satu faktor resiko stroke. TIA bukanlah stroke. Definisi TIA sudah mengalami beberapa kali perubahan.
Tetralogy of Fallot (ToF)
Disusun oleh Davrina Rianda, S.Ked
ToF muncul pada 3 dari 10.000 angka kelahiran. Kondisi ini merupakan penyebab tersering dari penyakit jantung sianosis pada pasien usia neonatal, dan muncul pada 10% dari seluruh lesi jantung kongenital. ToF adalah defek jantung kongenital sianotik yang mana kelainan utamanya adalah deviasi anterior dari septum infundibulum (septum otot yang memisahkan aliran darah ke pembuluh darah aorta dan pulmoner).
Etiologi ToF bersifat multifaktorial. Anomali kromosom yang berhubungan dengan ToF dapat berupa trisomi 21, 18, dan 13, serta mikrodelesi dari kromosom 22.
Terapi Oksigen
Oksigen
Adalah suatu molekul berbentuk gas dengan rumus kimia 02. Oksigen diperlukan oleh sel hidup sebagai bahan bakar untuk mendapatkan energi. Oksigen dalam kandungan yang berbeda-beda dapat ditemukan di dalam air, udara dan tanah. Kandungan oksigen di dalam udara bervariasi, tergantung tempat karena pada tekanan yang lebih rendah konsentrasi suatu zat akan menjadi lebih kecil. Pada daerah setinggi permukaan laut konsentrasi oksigen sekitar 21 %, semakin tinggi suatu tempat konsentrasi oksigen akan berkurang. Manusia mendapatkan oksigen dari proses bernapas yang disebut respirasi, secara garis besar proses bernapas dibagi menjadi 2 yaitu inhalasi (menarik napas) dan ekspirasi (membuang napas).
Tekanan Darah
Tekanan arteri rata-rata merupakan tenaga utama yang mendorong darah ke jaringan. Tekanan tersebut harus dijaga karena jika terlalu lemah, aliran darah tidak akan adekuat ke organ dan jaringan. Sementara jika berlebih, jantung akan bekerja terlalu keras serta terjadi peningkatan resiko kerusakan vaskular maupun rupturnya pembuluh darah kecil. Tekanan ini ditentukan oleh dua faktor yaitu cardiac output dan resistensi perifer total (TPR).
Karena tergantung dengan cardiac output dan derajat vasokonstriksi arteriol, jika arteriol dalam suatu organ berdilatasi, arteriol di organ lain harus berkonstriksi untuk tetap menjaga tekanan darah yang adekuat.